Gelap adalah Saudara Tiri Terang, dan Aku Berteman dengan Keduanya.

Entah bagaimana hal-hal ini ada dan melekat pada diriku.

Aku seringkali menerabas masuk dalam hutan pikir yang sangat dalam dan luas. Seru di awal. Aku merasa seperti berpetualang. Aku menyentuh bermacam-macam akar. Aku menyaksikan bagaimana proses tumbuh kembang segala sesuatu di dalamnya. Aku terperangah dengan berbagai macam batang yang kokoh. Aku suka dengan hijau raya. Belum lagi lembut angin serta kabut tipis yang menghampiri, melahirkan bunyi gemerisik daun. Kicauan imut burung-burung tak mau kalah mewarnai. Masih banyak lagi. Semuanya memberi kesan senang dan tenang. Aku tidak ingin usai….

Tapi di dalam sana juga aku dihinggap gelap, dihantam badai, dipeluk gigil. Di sana juga aku harus menghadapi makhluk, dari hewan, monster, atau bahkan iblis berjejer akan menggali kubur bagiku manusia tolol yang tidak waras ini. Semua yang ada di dalamnnya mendadak seperti menjadi musuhku. Batang kokoh yang kupandang dengan terperangah tadi seperti sengaja memantulkan teriakanku. Suara gemerisik dan kicauan burung seperti suara tertawa paling jahat yang kudengar. Ada satu makhluk hitam mendekatkan berlagak menjadi teman, ia membisikkan padaku agar aku nikmati saja semua ini, hitamkan dirimu, gelapkan dirimu, bekukan dirimu. Aku iyakan bisikannya demi keselamatanku pada saat itu saja. Ternyata aku salah besar, ternyata aku ditawan oleh mereka. Aku ingin keluar…..



Sumber Gambar: Pinterest


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Aku Hidup?

Berbahagia dalam Ketidakbahagiaan

Ketika Kau Berjuang dan Merasa Lelah Sendiri..