Meniti Jalan Menuju Kebahagiaan
Sebelum menyelam lebih jauh mengenai menuju kebahagiaan, kita perlu sedikit membahas bahkan mendalami definisi atau makna kebahagiaan itu sendiri. Karena bagaimana kita akan mendapatkan kebahagiaan jika kita tidak mengerti apa itu kebahagiaan?
Pengertian kebahagiaan yang secara pakem bisa kita dapatkan di KBBI, atau kita juga bisa merujuk pada pendapat ahli. Atau malah sebenarnya tidak ada yang mampu menjelaskan secara rinci tentang apa itu kebahagiaan, sebab kebahagiaan erat kaitannya dengan perasaan dan perasaan tidak cukup dijelaskan dengan kata-kata. Perasaan setiap orang juga berbeda, sehingga sangat memungkinkan masing-masing orang memiliki pendefinisiannya sendiri mengenai kebahagiaan.
Namun secara umum, kebahagiaan adalah mengenai kondisi perasaan saat kenyataan yang kita alami itu sesuai dengan apa yang kita kehendaki dan kita inginkan.
Di era globalisasi, modern, atau bahkan post-modern, atau istilah lainnya yang menggambarkan era sekarang ini, kita sangat banyak mendapati hal-hal yang menawarkan pada kita untuk memenuhi kemudahan, kesenangan, dan lain-lainnya yang sesuai keinginan kita. Bahkan karena sangat banyak hal-hal yang menawarkan kita kebahagiaan tersebut, membuat kita semakin bingung.
Atau juga dari banyaknya penawaran kebahagiaan tersebut kita pernah mendapatkan bahwa kebahagiaan yang ditawarkan tersebut adalah kebahagiaan yang semu. Mungkin sebagian besar dari kita pernah mendapatkan orang lain yang kita dapati mereka terlihat bahagia, namun ternyata pada sebenarnya tidak bahagia sama sekali. Atau mungkin juga kita sendiri yang pernah merasakan tergiur dengan satu hal bahkan kita menganggap hal itu adalah kebahagiaan yang kita inginkan, namun nyatanya kita adalah salah besar.
Kenali Dirimu
Merujuk pada pengertian kebahagiaan yang saya nyatakan di atas bahwa kebahagiaan adalah jika kenyataan sesuai dengan apa yang kita kehendaki, maka kita perlu mengenali diri kita. Kita harus mengetahui apa yang ada dalam hati dan pikiran kita. Keduanya harus sinkron.
Kebahagiaan menurut saya bisa diibaratkan seperti satu nama paling atas di silsilah keluarga. Ia memiliki cabang dan keturunan, cukup banyak. Kita bisa ambil turunan dari kebahagiaan yang cukup mencolok, adalah bahagia berupa rasa gembira dan bahagia berupa rasa tenang. Antara gembira dan tenang jelas jalan mendapatkannya memiliki perbedaan yang mendasar. Dan dengan kita mengenali diri kita, kita bisa mengetahui kita cocok bahagia berupa riang-gembira atau tenang dan damai. Setelah itu kita akan tepat dalam menentukan jalan dan cara mendapatkannya.
Jangan Terpengaruh dengan Standar Kebahagiaan Orang Lain
Seperti yang telah tertuang di atas bahwa perasaan setiap orang berbeda-beda hingga sangat memungkinkan pengertian kebahagiaannya juga berbeda, hingga standar kebahagiannya juga tentu berbeda. Setelah kita mengenali diri sendiri dan tepat dalam menentukan jalan menuju kebahagiaan kita sendiri, kita juga akan dapat menentukan standar kebahagiaan kita sendiri.
Sebagai contoh sederhana, walaupun (mungkin) dalam teori atau anggapan umum pada menyatakan akun sosial media idealnya aktif dan memiliki banyak pengikut, namun kita ternyata lebih menghendaki yang dapat mengakses akun sosial media kita hanya yang kita kenal, maka silahkan saja tetap berpegang pada apa yang kita kehendaki dan jangan terpengaruh dengan anggapan umum.
Efek Samping Kebahagiaan
Sejauh ini dari hasil pengamatan kecil-kecilan saya, orang yang telah (merasa) mengenali dirinya sendiri dan kemudian dapat menentukan kebahagiaannya, seperti menjadi terkurung dalam zona nyamannya. Maka jika kita telah di titik itu, tetap perlu terbuka pada segala kemungkinan bahwa ada jalan lain yang lebih cocok, tepat, dan efektif mengantar kita pada tujuan kebahagiaan yang kita tentukan.
-
Tulisan ini masih sangat rancu dan subjektif hanya berdasar pada pendapat saya, tapi mungkin ada beberapa yang merasa cocok dengan apa yang ada pada pemikiran teman-teman yang lain. Pembahasan kebahagiaan di sini masih sangat perlu tindaklanjut dengan mempelajari konsep-konsep kebahagiaan yang sudah dikaji lebih dalam.
Seperti misalnya agama dengan sebagian besar atau bahkan keseluruhan ajaran-ajarannya yang menawarkan kebahagiaan dunia akhirat. Juga saya pernah mendapatkan di laman Instagram ada yang mengulas konsep kebahagiaan dan ketenangan jiwa yang ditawarkan dari konsep Minimalisme, cukup menarik. Atau jika di antara kita menemukan konsep kebahagiaan yang lain kemudian dirasa cocok dan menarik untuk diikut, mengapa tidak?
*Ok fix gw sotoy parah, wkwk
Komentar
Posting Komentar