Siapalah Aku
Siapalah aku. Terlalu angkuh jika menyebut diri sebagai hambaNya. Terasa paling benar saja dalam menghamba padaNya.
Siapalah aku. Teramat percaya diri bila mengaku ummat dari kekasihNya. Terasa sudah benar saja dalam meneladaninya.
Siapalah aku. Sungguh jumawa aku menyebut diriku bin bapakku bin kakekku hingga leluhurku. Terasa sangat pantas saja dalam mewarisi nama baik mereka.
Memandangi diriku hingga telanjang. Pergolakan batinku terus bergolak. Memanglah benar aku ini hambaNya, ummat dari kekasihNya, dan keturunan dari leluhurku. Secara harfiah. Permasalahannya adalah bahwa sejatikah aku dalam menghambakan diri kepadaNya? Bahwa benarkah aku bisa membumikan sifatNya yang Maha Luhur? Bahwa betulkah aku mencerminkan kekasihNya?
Tak usah yang setinggi itu, hal yang paling mendasar saja aku tak yakin. Bahwa apakah aku pantas menerima pewarisan nama baik bapakku?
Pergolakan batin bukan hanya pergolakan batin, ia menghantar panas pada tekad untuk membuktikan itu semua secara hakikat.🔥
Komentar
Posting Komentar